Sunday, November 12, 2017

DELIMA Saingan Pos

Masih ingatkah Anda dengan weselpos? Kartu berwarna coklat, kira kira selebar telapak tangan laki laki dewasa,  yang benar benar dikirimkan fisiknya sebagai bukti pengiriman uang. Barang tersebut dikenal cukup akrab di kalangan mahasiswa perantauan di era 90an. "Wesel belum datang" adalah ungkapan yang langsung  menunjuk pada produk Pos yang sudah berumur ratusan tahun itu.

Sekarang, Pos sudah memiliki aplikasi online sehingga bukan lagi form coklat  weselpos yang dikirimkan melainkan data uang yang akan dipindahtangankan. Penerimaan uang oleh orang yang dituju tidak lagi menunggu hari, melainkan menunggu detik, alias real time. Apakah dengan kemajuan teknologi tersebut, Pos menjadi market leader dalam non-account money transfer? Tampaknya persaingan justru semakin ketat.

Siapa menyangka bahwa operator telepon selular pun sekarang merambah ke bisnis remittance. Regulasi telah membukakan peluang kepada dua operator  besar - Telkom dan Indosat - untuk merasakan manisnya pasar layanan remittance. Tersebutlah layanan Delima milik Telkom dan Dompetku milik Indosat.

Pengiriman uang tanpa melalui rekening  bank atau pengiriman cash to cash yang dijalankan oleh  Telkom, dapat dilakukan di Plasa Telkom atau di agen-agen Delima. Indosat tampaknya lebih jeli dalam memilih tempat layanan Dompetku. Indosat menggandeng Alfamart sebagai agen. Seperti diketahui bersama,  gerai Alfamart tumbuh bak jamur di musim hujan. Tambah lagi gerai Almart tertentu, buka 24 jam.

Bagaimana Pos harus menyikapi peta persaingan bisnis remittance ini? Kunci keberhasilan bisnis remittance adalah kecepatan yang dipersyaratkan dengan adanya teknologi dan keterjangkauan oleh masyarakat. Semua pelaku bisnis ini memiliki kemampuan teknologi namun dari sisi akses oleh masyarakat, Dompetku dengan Alfamart sebagai gerainya, tampak berada di atas angin.

Namun ada teori tentang the first mover, di mana brand pertama sebuah produk atau layanan, lebih mudah dikenal masyarakat. Di sinilah kemudian aspek emosional bermain yang menghasilkan sekelompok pelanggan yang loyal. Tampaknya Pos memiliki kekuatan ini. Tambah lagi layanan Pos menjangkau pelosok negeri yang notabene di beberapa daerah gerai retailer seperti Alfamart tidak diberi ijin bisnis.

Akankah Pos bisa bertahan dalam persaingan ketat dengan Delima dan Dompetku?

(Dari berbagai sumber)

Bandung, 28 03 2016
Lisa Tinaria

No comments:

Post a Comment