Tuesday, June 21, 2016

Si Moni

SI MONI

 Udara pagi  masih sejuk. Matahari belum bersinar terik di sebuah hutan. Pada sebuah pohon besar seekor kera masih meringkuk kedinginan. Dialah si Moni.

"Moni, ayo bangun" terdengar suara lembut dari dahan yang lebih tinggi. Ternyata itu adalah suara Mama si Moni yang sedang menggendong seekor kera kecil.  Itu adalah adik si Moni, namanya Keri.

Moni kemudian terbangun, sambil mengusap matanya. "Mama, hari ini Moni main ayunan lagi ya di dekat sungai" kata Moni langsung ingat dengan permainannya kemarin bersama teman temannya. Permainan itu sangat mengasyikkan. Melompat dari satu pohon ke pohon lain. Sesekali dia tercebur ke dalam sungai.

"Hari ini Moni menjaga adik ya. Boleh bermain di tepi sungai, tetapi kamu harus selalu di dekat adikmu" Mama mnejelaskan.

 "Jadi tidak boleh main lompatan dan berenang?" tanya Moni agak kecewa.

"Hari ini jangan dulu ya. Mama mau menyusul Ayah mencari ubi ke hutan yang lebih jauh. Kasihan Ayah kalo bekerja sendirian." kata Mama menjelaskan.

Moni adalah seekor kera yang ceria dan penyayang. Temannya banyak dan mereka sering bermain bersama. Selama ini adik Keri selalu dijaga Mama di rumah sehingga Moni bisa bebas bermain bersama temannya. Namun sekarang Moni mendapat tugas menjaga adik selama Mama pergi. Walaupun hari ini Moni tidak bisa bermain ayunan di pohon yang tinggi, dia tetap bisa bermain  bersama adiknya. Moni sayang pada adiknya, Keri sehingga Moni mau bermain air dengan Keri di tepi  sungai.

Moni menuntun tangan Keri. Mereka berjalan hati hati di tanah. Keri belum bisa berayun di pohon. Sampailah keduanya di tepi sungai. Teman teman Moni sudah bermain sambil berteriak teriak kegirangan.

"Hayo Moni, ikut main" kata teman teman Moni sambil makan daun di atas pohon.

"Aku di bawah saja bersama adikku" kata Moni.

Moni mengajak adiknya merasakan sejuknya air sungai. Keri tertawa ceria. Mereka bermain sembur semburan berdua. Beberapa kali Moni melompat ke air dari batu yang agak tinggi. Keri tertawa melihat aksi kakaknya. Moni juga kadang bersembunyi di balik batu sampai Keri berteriak teriak merasa kehilangan. Lalu Moni muncul sambil berteriak "Ci luk ba!". Keri kaget tetapi kemudian tertawa senang.

Cukup lama mereka bermain sehingga Keri merasa lapar. Moni kemudian mencarikan pisang di dekat sungai. Dia menyuapkan pisang itu ke mulut adiknya. Keri makan dengan lahap.

Permainan di tepi sungai berlanjut sampai akhirmya terdengar suara Mama memanggil dari jauh. Tak terasa hari sudah sore. Mama dan Ayah sudah pulang dengan ubi dan pisang yang banyak.

"Hayo kita pulang" kata Ayah sambil berjalan bersebelahan memegang tangan Moni. Adik digendong Mama.

"Mama, Keri senang bermain dengan kakak hari ini" kata Keri. Moni tersenyum.

"Kamu sudah pandai menjaga adik, Moni" kata Ayah sambil mengelus kepala Moni. Moni mengangguk senang.

Itulah cerita tentang si Moni, kera ceria yang senang bermain tetapi juga bisa menjaga adiknya Keri.

Bandung, 17 Agt 2015
Lisa Tinaria

No comments:

Post a Comment